Denpasar

PDDI Bali, POLRI dan PAKABAR Bali Bersatu Demi Aksi Kemanusiaan Peringati Hari Donor Darah Sedunia

Newtvkaori.com-DENPASAR | Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), khususnya Polsek Denbar serta
Perkumpulan Abadi Kalimantan Barat (PAKABAR) Bali bersatu demi aksi kemanusiaan, dengan menggelar acara Donor Darah secara masif di Sekretariat Pakabar Bali, Jalan Pakabar Nomor 1 Gunung Soputan, Denpasar, Sabtu, 14 Juni 2025.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali, Ketut Pringgantara menyatakan aksi kemanusiaan ini dilakukan, dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia yang jatuh setiap 14 Juni serta memperingati Bulan Bung Karno, sekaligus memecahkan rekor MURI.

“Kami mengundang Ibu dan Bapak, Saudara untuk berkenan ikut serta menyumbangkan darah demi kemanusiaan, dengan mengusung tema donorkan darah, berikan harapan dan bersama kita selamatkan nyawa,” kata Ketut Pringgantara.

Menurutnya, kebutuhan darah sekitar 120-150 kantong setiap hari, yang normalnya 120 kantong di Rumah Sakit Prof. Ngoerah, Denpasar.

Selain itu, PDDI Bali melayani 78 Rumah Sakit di seluruh Bali, sehingga dibutuhkan darah per tahun sekitar 5.000-6.000 kantong, belum di daerah Kabupaten/Kota.

Untuk itu, lanjutnya kebutuhan darah terus meningkat, ketika dalam kondisi under service, seperti kegiatan ortopedik, kecelakaan dan BTKP.

“Kemudian, yang terus kita tangani setiap hari adalah mereka yang thalasemia, leukimia, kecelakaan ortopedik, bedah tulang dan seksio atau operasi,” terangnya.

Tak hanya itu, kebutuhan darah justru terbalik di Bali, tidak golongan darah O dibutuhkan paling banyak, tapi golongan darah B yang begitu agak sulit dipantau setiap saat.

Ternyata, masyarakat Bali hanya 1 persen bergolongan darah AB dari 4,4 juta penduduk Bali. Kemudian, 35 persen bergolongan darah B, sehingga pihaknya sangat kesulitan, ketika harus ada kebutuhan darah B, ketika ada kiriman pasien dari Kabupaten/Kota maupun Provinsi lainnya, lantaran Rumah Sakit Prof. Ngoerah Denpasar menjadi rujukan nasional maupun internasional bagi mereka yang ingin berobat ke wilayah Provinsi Bali.

“Makanya tugas kita dan media bersama-sama dalam mengajak masyarakat untuk peduli bagaimana menciptakan suasana berdonor darah ini menjadi sebuah keharusan kebudayaan dan gaya hidup sehat,” urainya.

Bahkan, kuota kebutuhan darah tidak terpenuhi, karena fluktuatif yang berdonor darah itu naik turun, saat ada event-event besar (Anniversary) DNA kegiatan hari-hari tertentu.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng pihak POLRI, khususnya Polsek Denpasar Barat (Denbar) dengan hadirnya Ibu Kapolsek Denbar yang peduli aksi kemanusiaan.

“Hadirnya Ibu Kapolsek Denbar beserta jajarannya di Denbar yang juga ikut berdonor darah sebagai bentuk peduli kesehatan serta contoh yang baik,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya berharap kepada pemerintah utamanya untuk ikut menyuarakan kegiatan donor darah ini menjadi sebuah gaya hidup sehat.

Apalagi, jumlah ASN di Bali sekitar 17 ribuan orang, sehingga diharapkan ASN ini peduli sekali terhadap aksi kemanusiaan.

“Hari ini justru kami banyak mendapat suplai darah dari keluarga perantauan di PAKABAR Bali yang berkali-kali menyumbangkan darahnya kepada masyarakat,” ungkapnya.

Pada Hari Donor Darah Sedunia, diharapkan masyarakat Bali dimanapun berada turut serta berpartisipasi dalam kegiatan Donor Darah.

Sesungguhnya, ketika orang sudah donor darah, dia telah melakukan medical check up gratis untuk mengetahui tingkat derajat kesehatan selama 2-3 bulan.

“Siapa saja boleh ikut serta, baik pemerintah, kalangan swasta, media maupun masyarakat umum, terutama kaum milenial. Tugas besarnya bagaimana mengajak masyarakat itu harus ikut peduli terhadap kemanusiaan, karena ini penting sekali. Kapan lagi kita bisa berbuat selagi kita sehat,” tandasnya. (Red).

Team Redaksi : Aditya Putra

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *