Daerah

Kalapas Perempuan Kerobokan Pimpin Panen Sayur Hidroponik Bekali Warga Binaan Keterampilan Bermanfaat

Newtvkaori.com-BADUNG | Kalapas atau Kepala Lembaga Pemasyarakatan  Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani memimpin langsung panen sayuran hidroponik berupa selada, terong dan pakcoy, Selasa, 25 Maret 2025.

Hal tersebut dilakukan,  dalam upaya memastikan program Ketahanan Pangan Nasional berjalan dengan berkesinambungan.

Program ini merupakan langkah nyata dalam mendukung Ketahanan Pangan Nasional yang berkelanjutan serta membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bermanfaat.

Kegiatan ini sejalan dengan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yaitu Membangun Ketahanan Pangan dengan Memberdayakan Warga Binaan.

Selain itu, program ini juga mendukung arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi, yang menekankan pentingnya pemanfaatan lahan di lingkungan lapas untuk menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman produktif lainnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan, sekaligus langkah nyata Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan dalam memanfaatkan lahan yang ada secara produktif.

Dengan sistem hidroponik, panen kali ini menunjukkan hasil yang melimpah dan berkualitas tinggi.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Lapas Perempuan Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani menyampaikan, bahwa panen hidroponik ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional, tetapi juga sebagai bekal keterampilan bagi Warga Binaan agar dapat mandiri setelah menjalani masa pembinaan.

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas, baik bagi Warga Binaan maupun masyarakat sekitar,” kata Ni Luh Putu Andiyani selaku Kepala Lapas Perempuan Kerobokan beserta jajaran aktif memantau dalam  memanfaatkan metode hidroponik dalam bercocok tanam.

Metode ini dipilih sebagai solusi atas keterbatasan lahan yang tersedia, sehingga proses penanaman tetap dapat dilakukan secara optimal.

“Kami ingin memastikan bahwa program ini berjalan secara berkelanjutan dan benar-benar memberikan manfaat bagi Warga Binaan. Melalui hidroponik, mereka tidak hanya bisa menghasilkan bahan pangan yang sehat, tetapi juga belajar keterampilan baru yang bisa diterapkan setelah bebas nanti,” kata Kalapas Putu Andiyani.

Menurut Kalapas, hasil panen dari program ini nantinya akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan internal Warga Binaan, dan jika memungkinkan, dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung ketahanan pangan di lingkungan sekitar.

Selain memberikan keterampilan baru, program ketahanan pangan ini juga melibatkan pembinaan dari petugas lapas yang telah mendapatkan pelatihan khusus.

Petugas yang bertindak sebagai pendamping memastikan warga binaan memahami seluruh proses hidroponik, mulai dari penyemaian bibit, pemberian nutrisi, hingga teknik panen yang tepat.

Lapas Perempuan Kerobokan berencana untuk terus mengembangkan program ini dengan menambah variasi tanaman serta meningkatkan skala produksi.

Selain itu, akan ada kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk instansi terkait dan komunitas pertanian, untuk memberikan pelatihan yang lebih mendalam bagi Warga Binaan.

“Dengan adanya program ini, diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kemandirian pangan di dalam lapas, tetapi juga memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi Warga Binaan ketika mereka kembali ke masyarakat,” pungkasnya. (red/tim).

Team Redaksi : Aditya p

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *